6/10/2020
Saat ini Indonesia tercinta sedang tidak baik-baik saja. Dan luka sedang mengucurkan darah di dada para buruh yang meminta keadilan dan rasa kemanusiaan.
Ada sebuah puisi yang ingin aku tuliskan sebagai orang yang tidak memiliki wewenang apapun, sebagai orang yang hanya bisa mengelus dada berharap Indonesia menjadi lebih baik kedepannya.
Muaknya Orang Nasionalis
Salam merdeka bagi siapa saja yang menderita
Yang setiap kali mata terbuka langsung sesak mengusap dada
Berita berita tiada yang membuat senyum bergembira
Buang telinga kita hidup apa adanya
Di negeri krisis kita yang tercinta
Ketika suara sudah tak terdengar
Malam kelam tidur tak nyaman karena
lapar
Suara isak keributan berebut makanan
dengan bau busuk menguar
Jatuh dari berratus meter menjadi
destinasi final
Jika boleh untuk kembali meminta
Aku ingin terlahir ditempat yang berbeda
Dengan rasa syukur yang iklas tanpa sogokan permata
Dengan senyum yang tulus tanpa dusta
Dengan rumah sederhana yang rimbun sejahtera
Tanah airku, tidak ku rindukan
Melepas jenuh kau menambahkan beban
Melangkah jauh, tak akan berbalik
badan
Bukan tanah air yang seperti ini yang
ku kenal dari nyanyian
Bukan tanah air seperti ini yang
selalu disayang-sayang
Bukan tanah air seperti ini yang
selalu berdiri penuh kehormatan
Kala manusia menangis merintih
Menitih sebuah harapan untuk sambungan makan
Malaikat berkhianat dan memalingkan wajah dengan wajah culas
Menghempaskan do’a yang seharusnya tuhan menerimanya
Iblis tertawa melihat sambil meminum anggur merahnya
Selamat datang di neraka terindah
Di tanah demokrasi cacat bermuka dua
yang berdarah