Senin, 22 Juni 2020

Belajar Ikhlas

Akid, menyapa--
Bagaimana Kabarmu hari ini ?
setelah sekian lama ndak menulis lagi karena kesibukan kuliah darling yang justru tugasnya makin bejibun warobun hofur, akhirnya ada kesempatan dalam kesempitan untuk kembali menulis dilembar blog usang ini. yah walau aku tau mungkin tak ada yang membacanya atau menotisnya. Tapi, jika kau sempat membaca tulisanku aku ingin menyampaikan sebuah pembelajaran yang aku terima beberapa hari terakhir ini.

 yaitu tentang ikhlas


Sekala besar dari suasana hati yang sering disebut indah adalah ketika penuh dengan ketulusan rasa bersyukur dan ikhlas, lebih dari yang diketahui orang dengan penuh keajaiban membuat murka dan duka menjadi terasa lebih menenangkan. Setelah menangis, marah, berputus asa hingga melupakan tentang satu hal yang berharga, - Ikhlas mengantarkan kita kembali pada ketenangan hati.

Ketika kehilangan apapun yang berharga dalam kehidupan, barulah kita menyadari tentang apa yang disebut sebagai "Menghargai". yah, mungkin sebelum kehilangan sesuatu yang selalu bersama diri kita membuat kita kurang berhargai keberadaannya, tapi ketika sudah hilang apa yang bisa kita lakukan ? menyesal pun sudah tidak berguna, menangispun tidak akan membuat yang pergi itu kembali. Banyak yang menyarankan untuk mengIkhlaskan. sesuatu yang sederhana tapi entahlah- butuh usaha lebih untuk melakukannya - aku pikir begitu.

lalu, ketika kita merasakan betapa sulitnya untuk menanamkan rasa ikhlas didalam diri, ada satu hal yang ingin aku katakan.

"Hal ini membuatmu lebih lega dan mampu merasakan dengan jelas tentang apa yang disebut rasa syukur"

Ketika kau menyadari hal-hal kecil yang membuatmu bahagia, ketika kau kehilangan itu semua dan ketika aku mampu ikhlas dalam menghadapinya, lalu kau bisa melihat rasa syukur yang terkandung didalam kehidupanmu. bukankah itu lebih baik ? sehingga kelak kau bisa lebih bersikap lebih bijak dalam menghargai suatu keberadaan. lebih menyukuri apa-apa yang dimiliki dan lebih bisa menjalani kehidupan dengan rasa tenang dan merasakan kedamaian dengan tanpa ragu tersenyum dan menyadari kapasitas diri dalam memaknai kehidupan.

Ketika kita mampu belajar dari rasa sakit kehilangan, mengikhlaskan mungkin bisa menjadi jalan yang mendewasakanmu. penerimaan diri yang dibutuhkan dalam menjadikan diri lebih baik lagi (Memperbaiki diri ). Dengan begitu kita akan bisa  menjadi sosok yang lebih bersyukur.

Tidak ada yang salah ketika kau bersedih dan merasa marah, kau bisa menjadikannya sebagai salah satu cara untuk membuang emosi negatifmu, tapi aku ingin mengatakan bahwa lebih baik setelah itu kau menanamkan perasaan yang akan lebih membawamu pada pendewasaan diri, membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik lagi.




Mungkin kali hanya ini yang bisa aku sampaikan.
Semoga apa yang aku tulis bisa bermanfaat untuk kalian.

Sampai jumpa di kesempatan lainnya  dan Trimakasih 
Akid                                       . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar