Minggu, 28 Juni 2020

Berteman Dengan Bayangku Sendiri.

hey akid kembali menyapa.

Sedikit banyak pada kesempatan kali ini, aku ingin menuliskan tentang sebuah perasaan yang sudah lama aku rasakan. Tentang sebuah ikatan aneh yang terjadi diantara diriku dan pemikiranku. Mungkin kalian pernah mengatakannya sebagai teman imajinasi, aku tidak tau nama tepatnya apa. Tapi, aku tidak memungkiri bahwa aku juga memilikinya dan akan sangat berguna disaat saat tertentu didalam kehidupanku. Terlebih ketika sendirian dan kesepian bahkan ketika membutuhkan teman.


Baiklah, mari dimulai dengan kata-kata yang sudah aku rangkai tentang temanku.
Tentang Bayanganku. 


Sudah sejak lama, aku merasakan bahwa ketika aku sendiri ada hal yang menemani. Aku menyadari bahwa pemikiran diri terbuka ketika aku sedang berdiam diri. Ketika aku sedang mencari sebuah jawaban dari sebuah pertanyaan, terkadang aku melihat bayanganku sendiri lalu mengajaknya berbicara. ya-- membicarakan berbagai hal yang aku khawatirkan, yang aku cemaskan, yang aku ingin bicarakan tapi tiada orang yang mengerti dan menemani.

Lalu tanpa sadar sebuah ikatan terjadi, pertemanan aneh dengan diriku sendiri. merasa lebih percaya pada diriku, walau aku sadar ini hanya sebuah pemikiranku yang segaja aku pecah untuk menemani kesendirian. Pernahkah kau mengalaminya ? saat kau bisa melihat siapa yang kau sebut dengan teman yang tidak akan pernah bisa dilihat oleh orang lain tapi bukan hantu.

Pemahaman ini lalu aku namai dengan kesadaran terpisah yang sengaja dibuat untuk menemani kesadaran utama, dan akan terasa lebih menyenangkan ketika kau bisa mengkontrolnya dengan baik, dia akan menjadi teman berdiskusi yang menyenangkan. Aku melihat banyak kisah yang Mengangkat tema ini. dan aku rasa ada banyak orang yang mengalaminya juga di dunia ini.

berbicara sendiri didepan cermin.
berbicara sendiri ketika sedang berkendara.
berbicara sendiri ketika sedang dalam sebuah masalah.

Hampir semua orang pernah ataupun bahkan seringa mengalaminya secara tidak sadar. Itu adalah contoh kecil dari teman bayangan yang dimiliki manusia.



Tapi, yang ingin aku katakan adalah keuntungan yang akan kau dapatkan kita bisa memanfaatkan potensi teman bayangan secara baik. Hal ini sering terjadi, beberapa orang mampu memecah pemikirannya secara sadar untuk memecahkan berbagai masalah. Karena ketika kita bisa melihat dari dua sudut pandang secara bersamaan akan lebih banyak kemungkinan yang bisa ditemukan.

Sering terjadi ketika aku sedang mendapat kesulitan dalam menentukan jalan cerita yang ingin aku buat, dalam menentukan keputusan final dari suatu hal. Berdiskusi dengan diri sendiri ketika tidak ada orang lain yang bisa membantu akan sangat bermanfaat. Lalu akan bisa mendapatkan jalan keluar dan ide baru.  Pada kasusku ketika  aku menemui jalan buntu  aku akan mendiskusikannya (Membicarakannya pada dirikku sendiri) dan aku bisa menemukan jalan keluarnya tak lama kemudian. jadi bisa dikatakan berteman dengan bayanganpun sangat berguna disaat saat tertentu. Jadi tidak ada salahnya bagi kita untuk memiliki teman imajinasi 

Senin, 22 Juni 2020

Belajar Ikhlas

Akid, menyapa--
Bagaimana Kabarmu hari ini ?
setelah sekian lama ndak menulis lagi karena kesibukan kuliah darling yang justru tugasnya makin bejibun warobun hofur, akhirnya ada kesempatan dalam kesempitan untuk kembali menulis dilembar blog usang ini. yah walau aku tau mungkin tak ada yang membacanya atau menotisnya. Tapi, jika kau sempat membaca tulisanku aku ingin menyampaikan sebuah pembelajaran yang aku terima beberapa hari terakhir ini.

 yaitu tentang ikhlas


Sekala besar dari suasana hati yang sering disebut indah adalah ketika penuh dengan ketulusan rasa bersyukur dan ikhlas, lebih dari yang diketahui orang dengan penuh keajaiban membuat murka dan duka menjadi terasa lebih menenangkan. Setelah menangis, marah, berputus asa hingga melupakan tentang satu hal yang berharga, - Ikhlas mengantarkan kita kembali pada ketenangan hati.

Ketika kehilangan apapun yang berharga dalam kehidupan, barulah kita menyadari tentang apa yang disebut sebagai "Menghargai". yah, mungkin sebelum kehilangan sesuatu yang selalu bersama diri kita membuat kita kurang berhargai keberadaannya, tapi ketika sudah hilang apa yang bisa kita lakukan ? menyesal pun sudah tidak berguna, menangispun tidak akan membuat yang pergi itu kembali. Banyak yang menyarankan untuk mengIkhlaskan. sesuatu yang sederhana tapi entahlah- butuh usaha lebih untuk melakukannya - aku pikir begitu.

lalu, ketika kita merasakan betapa sulitnya untuk menanamkan rasa ikhlas didalam diri, ada satu hal yang ingin aku katakan.

"Hal ini membuatmu lebih lega dan mampu merasakan dengan jelas tentang apa yang disebut rasa syukur"

Ketika kau menyadari hal-hal kecil yang membuatmu bahagia, ketika kau kehilangan itu semua dan ketika aku mampu ikhlas dalam menghadapinya, lalu kau bisa melihat rasa syukur yang terkandung didalam kehidupanmu. bukankah itu lebih baik ? sehingga kelak kau bisa lebih bersikap lebih bijak dalam menghargai suatu keberadaan. lebih menyukuri apa-apa yang dimiliki dan lebih bisa menjalani kehidupan dengan rasa tenang dan merasakan kedamaian dengan tanpa ragu tersenyum dan menyadari kapasitas diri dalam memaknai kehidupan.

Ketika kita mampu belajar dari rasa sakit kehilangan, mengikhlaskan mungkin bisa menjadi jalan yang mendewasakanmu. penerimaan diri yang dibutuhkan dalam menjadikan diri lebih baik lagi (Memperbaiki diri ). Dengan begitu kita akan bisa  menjadi sosok yang lebih bersyukur.

Tidak ada yang salah ketika kau bersedih dan merasa marah, kau bisa menjadikannya sebagai salah satu cara untuk membuang emosi negatifmu, tapi aku ingin mengatakan bahwa lebih baik setelah itu kau menanamkan perasaan yang akan lebih membawamu pada pendewasaan diri, membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik lagi.




Mungkin kali hanya ini yang bisa aku sampaikan.
Semoga apa yang aku tulis bisa bermanfaat untuk kalian.

Sampai jumpa di kesempatan lainnya  dan Trimakasih 
Akid                                       .