Let's talk about this.
Hay berjumpa lagi denganku, kali ini aku mau menuliskan tentang pengalamanku, yah pengalamanku yang baru saja terjadi (Kurang lebih 45 menit yang lalu) yang membuatku menyadari sesuatu. Bahwa ada beberapa tipe orang yang akan susah diajak untuk berfikir terbuka dan sangat sensitif tentang berbagai hal.
Saat aku menulis hal ini, aku sedang merasakan sebuah permasalahan yang mendalam. Masalah kepercayaan pada diri seseorang, bukan aku yang mengalami tapi temanku kita panggil saja dia She, aku tidak pernah mempermasalahkan apapun yang ada pada dirinyam dan aku menganggap kami berteman seperti dengan temanku lainnya. She, aku tau dia memiliki permasalahan dihidupnya yang bisa dikatakan tidak seberuntung nasibku. Dan hal itu membuat semua menjadi lebih sulit dari yang aku bayangkan diawal pertemuan dan permulaan sebagai teman.
She, dia anak yang baik dan terbuka. Dia juga memiliki pemikiran yang sejalan denganku dalam beberapa hal dan itu membuatku suka bergaul dengannya diawal masa perkuliahan. Dia mulai bercerita tentang berbagai hal padaku tentang masalah keluarga yang dia miliki, tentang masa-masa menyenangkan dan sedih yang dia miliki. Saat itu aku merasa senang karena dia terbuka padaku, dan karena hal ini aku pikir hubungan pertemanan kami menjadi lebih erat. Dan aku mulai melupakan dan menyadari satu dua hal.
Dia mengalami masalah Kepercayaan pada orang lain.
Masa lalu seseorang berbeda-beda dan aku menyadarinya. Mulai dari yang bahagia, sedih, dan lain sebagainya, Temanku ini, She dia termasuk yang memiliki masa lalu cukup sedih. Permasalahan keluarga yang membuatnya harus berpisah dengan kedua orang tua, dan berbagai pengalaman yang dia miliki membuatnya memiliki rasa sulit untuk percaya pada orang lain, walau dia termasuk orang yang mudah bergaul tapi dia sulit untuk mempercayakan suatu hubungan (Persahabatan dll) dia hanya menganggap bahwa hubungan yang dia miliki hanya sebatas teman dan tidak lebih serta tidak spesial dengan semua orang. Dan hal ini yang menjadi permasalahanku.
Aku tidak pernah menyalahkan She, aku sadar dia memang memiliki kepribadian yang demikian. Tapi, ada kalanya aku sudah berfikir bahwa kami berteman dekat (dan sekarang aku sadar bahwa hal itu hanya aku yang merasakannya) aku pernah menceritakan berbagai hal padanya, membagikan impian dan kerangka kerangka harapan, tapi justru ketika aku menganggapnya sudah lebih dari teman aku mulai bersikap terlalu kurang ajar.
Suatu perkataan dan sikap yang merubah keadaan pertemanan menjadi lebih buruk. Ketika ada yang mengatakan bahwa "Tingkat pertemanan tertinggi adalah ketika kau merasa nyaman bahkan oleh candaan yang kasar" ketika aku merasa demikian ternyata dia tersinggung. Aku mengatakan hal yang melebihi batas antara teman dan sahabat. Aku berfikir semua akan baik-baik saja dan berbicara secara reflek sebagai bentuk candaan tapi hal itu ternyata menyinggung perasaannya.
Hal ini membuatku tersadar pada kesalahan pertamaku, bahwa selalu akan ada batasan. Lalu hal lain adalah bahwa tidak semua orang memiliki sudut pandang yang sama, seperti yang aku katakan faktor pengalaman, masa lalu yang dialami seseorang sangat mempengaruhi sikap dan bagaimana cara dia berfikir dan bersikap. Saat ini aku menyadari bahwa hal ini bisa terjadi karena ketidakmampuanku untuk memahami kondisi dan situasi seseorang.
Aku menyadari bahwa sifat-sifat yang terbentuk didalam dirinya sekarang cerminan bagaimana cara dia menjalani hidup dan bertahan. Dan dalam kejujuranku, aku ingin kita masih bisa berteman dan dia bahagia. Aku mengatakan bahwa selalu ada berbagai jenis manusia dengan sifat dan karakternya yang berbeda-beda, dan aku tidak tau cara berinteraksi dengan mereka semua. Jika ada suatu kesalahan dalam suatu hal aku berharap bisa memperbaikinya.
Jika pengalaman ini bisa membuatku menjadi lebih dewasa, aku merasa tetap saja aku ingin menjadi sosok yang bisa berteman dengan baik. Pembahasan ini seharusnya lebih panjang ketimbang hanya tulisan, manusia adalah mahluk yang begitu kompleks dan spesial yang selalu berbeda antara satu dengan lainnya.
rasa saling percaya adalah hal yang menghubungkan mereka, saling melengkapi kebutuhan bersama karena manusia tidak bisa hidup sendiri. Dan butuh dari sekedar pemahaman dari membaca untuk mengerti tentang manusia. Aku ingin, aku sebagai manusia bisa lebih manusiawi lagi dan mampu menjadi lebih baik agar tiada lagi yang merasa kecewa karena diriku (Walau itu tidak mungkin) tapi keinginan membuatku setidaknya mencoba. Aku ingin menjadi orang yang setidaknya bisa dipanggil "Teman".