Kamis, 20 Juni 2019

puisi. Apakah ada kehidupan di sana

Apakah ada kehidupan di Sana

aku melihat banyak kisah
yang terkadang menyesakan, menyenangkan
pada setiap lembar kehidupan 
aku membaca dengan penuh pertanyaan

Satu halaman ini, apakah kenyataan
kenapa, semua tulisan itu menghancurkan emosiku
satu buku yang digenggang erat.
aku bertanya padamu,

"Apakah ada kehidupan di Sana?"
di dunia yang bahkan tidak pernah ku ketahui namanya
kepada siapapun yang mendengarnya
katakan padaku...
bahwa kau mengetahuinya

seperti satu cahaya yang menggelap
tinta itu mulai pudar,  tapi kisahnya tetap kuat
tiap lembar itu membawaku
pada satu kesimpulan bahwa
dunia tidak hanya ketika kau membuka mata
kau bisa menciptakannya

tiap lembar yang tak bisa ku hapus jejaknya
ada satu keajaiban yang mengisi tintanya dengan doa
lembar harapan tau kutukan
buku ini membuka dan menyadarkan
kau perlu membaca untuk memahami dunia.

aku sedikit kesulitan untuk menyelesaikan kisahnya
entah bahagia atau sebaliknya
dan aku tak tau cara menyelesaikannya
kisahku sendiri di dunia yang hidup ini
akhir dari sajak ini
dari puisi ini
dari tulisan ini
dari kalimat ini
aku menuliskan kehidupan yang aku sendiri tidak mengetahuinya
apakah itu salah ?





Tulis A-Kid


jadi apa yang kau bisa simpulkan ?
aku tidak pernah secara nyata menulis dengan rencana. apalagi yang seperti ini. aku hanya pernah membaca sebuah buku yang terlihat nyata, dan membawa emosiku bersama. entahlah, itu seakan "Ada kehidupan di dalam tiap kata-katanya" dan aku menyukainya.

Jika suatu hari aku bisa menjadi seorang penulis. aku juga ingin tiap tulisanku itu memiliki kehidupannya dan mampu membawa pembacanya masuk kedunia cerita yang tertulis disana. 

Ah, iya. ini liburan panjang semester 2. aku cukup punya waktu luang hampir 3 bulan untuk memfikirkannya. apa yang bisa aku ciptakan untuk rentan waktu itu ?
tapi jujur, malasku juga menjadi hal buruk yang cukup menganggu. Tapi apakah kau tau, bahwa ketika aku sedang malas lalu hanya berbaring dikasur, justru terkadang waktu itulah aku menemukan berribu gagasan untuk ditulis. beribu ide untuk digarap. tapi sekali lagi aku malas untuk bangkit dari kasur.  (Aku bukan tipe orang yang liburan itu jalan-jalan dan menghabiskan uang. lebih memilih untuk berdiam diri dirumah menjadi hikikomori selama liburan) . 

ah . aku ingat bukuku tertinggal di kos, dan aku menyesal tidak membawanya..


sampai  sini ya.
dadahh// sampai jumpa di tulisanku berikutnya.







puisi ?

kala aku bosan, emang aku suka menulis dan merangkai kata-kata, ini  pantas disebut apa ya ? puisi, atau sajak, ocehan, dan lain sebagainya. aku tidak peduli dengan nama dari tulisanku. ini hanya kumpulan kata kata yang terkadang akupun tak tau apa maknanya.
atu mungkin  tidak mau mengetahui, lebih tepatnya.
aku hanya menulis apa yang terlintas dan begitulah seterusnya,...

Baca dan mungkin akan menemukan pandangan yang berdeda, itu tidak merubah apapun pada diriku. aku hanya mencari tempat untuk meluapkan semua kebosanan, kejenuhan, dan perasaan apapun yang ada pada diriku. 


Tidak Tau

sejak kapan aku mulai menjadi seorang yang menantikan malam
kapan terakhir kali aku menyukai sinar menyilaukan
aku mulai melupakan apa yang disebut sebagai penyesalan

Menghitung, berapa banyak kebohongan yang terucap
lagi-lagi aku tersesat dalam ucapan dan perjanjian
aku mulai tak bisa membedakan
sinar lampu pijar dan bintang kejora di kejauhan

hitunganku terlupakan
tidak tau, siapa yang Melindungi dan Membenci
aku menatap yang kau sebut kehidupan dengan hampa
sejak kapan aku mulai meragukan hari dan kepercayaan

Aku juga meragukan diriku
hidup atau mati mulai terasa samar bagiku
sekarang lebih terasa seperti.. Daun yang tergenang 
menatap sang pohon yang berdiri angkuh tak tergoyahkan
kala aku tau, aku mulai membusuk dalam kenangan.

jika kau bertanya padaku,
apa yang aku rasakan setelah sekian lama membatu
Tidak tau, sungguh aku tidak tau
aku juga mulai merasa bahwa aku sudah ..
Tidak mengerti akan diriku lagi
yang terlalu kecewa, entah pada siapa..
pada diriku sendiri, lebih tepatnya.