Apakah ada kehidupan di Sana
aku melihat banyak kisah
yang terkadang menyesakan, menyenangkan
pada setiap lembar kehidupan
aku membaca dengan penuh pertanyaan
Satu halaman ini, apakah kenyataan
kenapa, semua tulisan itu menghancurkan emosiku
satu buku yang digenggang erat.
aku bertanya padamu,
"Apakah ada kehidupan di Sana?"
di dunia yang bahkan tidak pernah ku ketahui namanya
kepada siapapun yang mendengarnya
katakan padaku...
bahwa kau mengetahuinya
seperti satu cahaya yang menggelap
tinta itu mulai pudar, tapi kisahnya tetap kuat
tiap lembar itu membawaku
pada satu kesimpulan bahwa
dunia tidak hanya ketika kau membuka mata
kau bisa menciptakannya
tiap lembar yang tak bisa ku hapus jejaknya
ada satu keajaiban yang mengisi tintanya dengan doa
lembar harapan tau kutukan
buku ini membuka dan menyadarkan
kau perlu membaca untuk memahami dunia.
aku sedikit kesulitan untuk menyelesaikan kisahnya
entah bahagia atau sebaliknya
dan aku tak tau cara menyelesaikannya
kisahku sendiri di dunia yang hidup ini
akhir dari sajak ini
dari puisi ini
dari tulisan ini
dari kalimat ini
aku menuliskan kehidupan yang aku sendiri tidak mengetahuinya
apakah itu salah ?
Tulis A-Kid
jadi apa yang kau bisa simpulkan ?
aku tidak pernah secara nyata menulis dengan rencana. apalagi yang seperti ini. aku hanya pernah membaca sebuah buku yang terlihat nyata, dan membawa emosiku bersama. entahlah, itu seakan "Ada kehidupan di dalam tiap kata-katanya" dan aku menyukainya.
Jika suatu hari aku bisa menjadi seorang penulis. aku juga ingin tiap tulisanku itu memiliki kehidupannya dan mampu membawa pembacanya masuk kedunia cerita yang tertulis disana.
Ah, iya. ini liburan panjang semester 2. aku cukup punya waktu luang hampir 3 bulan untuk memfikirkannya. apa yang bisa aku ciptakan untuk rentan waktu itu ?
tapi jujur, malasku juga menjadi hal buruk yang cukup menganggu. Tapi apakah kau tau, bahwa ketika aku sedang malas lalu hanya berbaring dikasur, justru terkadang waktu itulah aku menemukan berribu gagasan untuk ditulis. beribu ide untuk digarap. tapi sekali lagi aku malas untuk bangkit dari kasur. (Aku bukan tipe orang yang liburan itu jalan-jalan dan menghabiskan uang. lebih memilih untuk berdiam diri dirumah menjadi hikikomori selama liburan) .
ah . aku ingat bukuku tertinggal di kos, dan aku menyesal tidak membawanya..
sampai sini ya.
dadahh// sampai jumpa di tulisanku berikutnya.